9BigHeadedSquad

Selasa, 28 Januari 2014

artikel

Hari ini 42 tahun yang lalu, tepatnya 21 Juni 1970 Sang Proklamator Bung Karno meninggal dunia, meninggalkan Republik Indonesia yang sangat dicintainya. Disaat beliau menghembuskan nafas yang terakhir, posisinya masih sebagai tahanan pemerintah Orde Baru, beliau diasingkan dari keluarga dan teman-teman dekatnya, hal inilah yang menambah penderitaannya.
Sebelum wafat, beliau masih diberi kesempatan bertemu dengan Bung Hatta, yang merupakan teman seperjuangannya, dan juga merupakan mantan Wakil Presiden, disaat Bung Karno menjadi Presiden. Itulah saat terakhir  perjumpaan beliau dengan Bung Hatta, setelah Bung Hatta mundur dari jabatan Wakil Presiden. Pertemuan itu pulalah merupakan momentum untuk bermaaf-maafan antara Bung Karno dan Bung Hatta.
Bung Karno sangat terharu saat dikunjungi Bung Hatta, dia sempat menitikkan airmata, begitu juga Bung Hatta. Bung Hatta dalah orang yang dikagumi Bung Karno karena Prinsifnya, begitu juga Bung Hatta, mengagumi Bung Karno karena keberanian dan kecintaannya pada Bangsa dan Negara. Yang membuat Bung Hatta sedih adalah melihat perlakuan pemerintah pada Bung Karno, dimata Bung Hatta pemerintah tidak memperlakukan Bung Karno selayaknya.
Tapi Bung Karno sama sekali tidak pernah marah atau kecewa terhadap perlakuan Pemerintah Orde Baru saat itu. Memang banyak orang yang tidak bisa menahan air mata saat melihat keadaan Bung Karno dalam pengasingan itu, berbagai spekulasi pun muncul tentang kematian beliau, tapi tetap saja kematian Bung Karno dianggap memang sudah waktunya, bukanlah karena sebuah rekayasa politik. Begitulah kebesaran jiwa keluarga Bung Karno menerima keadaan itu.
Bung Karno yang dilahirkan pada 6 Juni 1901, dan wafat pada 21 Juni 1970. Beliau wafat dalam usia 70 tahun. Tidak ada perayaan istimewa dihari wafatnya beliau ini, kita hanya bisa mengenangnya saja. Pemerintah Indonesia pun tidak merayakan hari wafat beliau, mungkin beliau dianggap bukanlah siapa-siapa yang perlu diperingati hari wafatnya. Konon kabarnya sampai hari ini pun Gelar Pahlawan Nasional tidak diberikan pada Bung Karno, karena beliau sudah diberi gelar Pahlawan Proklamator. Semoga Arwah Almarhum Pejuang Besar Kemerdekaan Repubulik Indonesia, Ir. Soekarno memperoleh tempat yang layak disisi-Nya.
sumber: http://sejarah.kompasiana.com/2012/06/20/21-juni-1970-wafatnya-bung-karno-471132.html

Hadiah terakhir dari ayah

Di sebuah perumahan terkenal di jakarta tinggalah seorang gadis bersama sang ayah, sang ibu telah lama mendahuluinya pergi sejak ia masih kecil. .

Seorang gadis yg akan di wisuda, sebentar lagi dia akan menjadi seorang sarjana, akhir jerih payahnya selama beberapa tahun di bangku pendidikan.

Beberapa bulan yang lalu dia melewati sebuah showroom, dan saat itu dia jatuh cinta kepada sebuah mobil sport, keluaran terbaru dari Ford. Selama beberapa bulan dia selalu membayangkan, nanti pada saat wisuda ayahnya pasti akan membelikan mobil itu kepadanya. Dia yakin, karena dia anak satu-satunya dan ayahnya sangat sayang padanya, sehingga dia sangat yakin nanti dia pasti akan mendapatkan mobil itu.

Diapun ber'angan-angan mengendarai mobil itu, bersenang-senang dengan teman-temannya. Bahkan semua mimpinya itu dia ceritakan ke teman-temannya, Saatnya pun tiba, siang itu, setelah wisuda, dia melangkah pasti ke ayahnya.

Sang ayah tersenyum, dan dengan berlinang air mata karena terharu dia mengungkapkan betapa dia bangga akan putrinya, dan betapa dia mencintai anak itu.

Lalu dia pun mengeluarkan sebuah bingkisan,... bukan sebuah kunci!

Dengan hati yang hancur sang anak menerima bingkisan itu, dan dengan sangat kecewa dia membukanya. Dan dibalik kertas kado itu ia menemukan sebuah Jaket kulit Terkenal, di belakangnya terukir indah namanya dengan sutra emas.

Gadis itu menjadi marah, dengan suara yang meninggi dia berteriak, "Yaahh... Ayah memang sangat mencintai saya, dengan semua uang ayah, ayah belikan jaket ini untukku?"

Lalu dia membuang Jaket itu dan lari meninggalkan ayahnya.

Ayahnya tidak bisa berkata apa-apa, hatinya hancur, dia hanya berdiri mematung, tak tahu apa yg harus di lakukannya ..


Tahun demi tahun berlalu,

sang gadis telah menjadi seorang yang sukses. Dengan bermodalkan otaknya yang cemerlang dia berhasil menjadi seorang wanita karir. Dia mempunyai rumah yang besar dan mewah, dan dikelilingi suami yang tampan dan anak yang cerdas.

Sementara itu ayahnya semakin tua dan tinggal sendiri. Sejak hari wisuda itu, anaknya pergi meninggalkan dia dan tak pernah menghubungi dia. Dia berharap suatu saat dapat bertemu anaknya itu, hanya untuk meyakinkan dia betapa sayangnya pada anak itu. Sang anak pun kadang rindu dan ingin bertemu dengan sang ayah, tapi mengingat apa yang terjadi pada hari wisudanya, dia menjadi sakit hati dan sangat mendendam.


Sampai suatu hari datang sebuah telegram dari kantor kejaksaan yang memberitakan bahwa ayahnya telah meninggal, dan sebelum ayahnya meninggal, dia mewariskan semua hartanya kepada anak satu-satunya itu. Sang anak disuruh menghadap Jaksa wilayah dan bersama-sama ke rumah ayahnya untuk mengurus semua harta peninggalannya. Saat melangkah masuk kerumah itu, mendadak hatinya menjadi sangat sedih, mengingat semua kenangan semasa dia tinggal disitu. Dia merasa sangat menyesal telah bersikap buruk terhadap ayahnya.


Dengan bayangan-bayangan masa lalu yang menari-nari di matanya, dia menelusuri semua barang di rumah itu. Dan ketika dia membuka lemari pakaian ayahnya, dia menemukan Jaket itu, masih terbungkus dengan kertas kado yang sama beberapa tahun yang lalu.


sesuatu jatuh dari bagian kantong Jaket itu. Dia memungutnya.. sebuah kunci mobil! Di gantungan kunci mobil itu tercetak nama dealer, sama dengan dealer mobil sport yang dulu dia idamkan! Dia merogoh kantong sebelahnya dan menemukan sesuatu,, di situ terselip STNK dan surat-surat lainnya, namanya tercetak di situ. Dan sebuah kwitansi pembelian mobil, tanggalnya tepat sehari sebelum hari wisuda itu.


Dia berlari menuju garasi, dan di sana dia menemukan sebuah mobil yang berlapiskan debu selama bertahun-tahun, meskipun mobil itu sudah sangat kotor karena tidak disentuh bertahun-tahun, dia masih mengenal jelas mobil itu, mobil sport yang dia dambakan bertahun-tahun lalu. Dengan buru-buru dia menghapus debu pada jendela mobil dan melongok kedalam. Bagian dalam mobil itu masih baru, plastik membungkus jok mobil dan setirnya, di atas dashboardnya ada sebuah foto, foto ayahnya, sedang tersenyum bangga


Mendadak dia menjadi lemas, lalu terduduk disamping mobil itu, ia menangis. air matanya tidak terhentikan, mengalir terus mengiringi rasa menyesalnya yang takan mungkin bisa terobati...

Bukan Dia Tapi Aku

Berulang kali kau menyakiti
Berulang kali kau khianati
Sakit ini coba pahami
Ku punya hati bukan tuk disakiti
*courtesy of LirikLaguIndonesia.Net
* ku akui sungguh beratnya
Meninggalkanmu yang dulu pernah ada
Namun harus aku lakukan
Karena ku tahu ini yang terbaik
Ku harus pergi meninggalkan kamu
Yang telah hancurkan aku
Sakitnya, sakitnya, oh sakitnya
Repeat *
Reff:
Ku harus pergi meninggalkan kamu
Yang telah hancurkan aku
Sakitnya, sakitnya, oh sakitnya
Cintaku lebih besar darinya
Mestinya kau sadar itu
Bukan dia, bukan dia, tapi aku
Begitu burukkah ini
Hingga ku harus mengalah
Ku harus pergi meninggalkan kamu
Yang telah hancurkan aku
Sakitnya, sakitnya, oh sakitnya
(cintaku) cintaku
(lebih besar dari benciku) lebih besar dari benciku
Cukup aku yang rasakan
(jangan dia) jangan dia
(jangan dia) jangan dia cukup aku
(jangan dia jangan dia) cukup aku
(jangan dia)

Cara menciptakan tas dari koran, tabloid atau kertas bekas

barangbekas2 Cara Mudah Memanfaatkan Barang Bekas
Bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat tas yaitu:
  • Koran, majalah atau koran bekas
  • Gunting dan cutter
  • lakband bening
  • selotip
Proses pembuatannya:
  1. Potong atau pisahkan lembaran-lembaran majalah dengan cara dipotong dengan cutter pada bagian lem pada pinggir majalah sampai dengan lepas satu persatu
  2. Lipatlah lembaran demi lembaran majalah menjadi dua buah bagian kemudian lipat lagi menjadi 3 buah bagian.
  3. Selanjutnya setelah itu selotip supaya lipatan menjadi tidak terbuka dan cukup sekali saja dalam menselotip.
  4. Setelah terkumpul lipatan cukup banyak, sekarang  mulai dengan meletakkan satu persatu dari lipatan pada meja sekitar 6 pieces.
  5. Ratakan lipatan-lipatan secara berdampingan dan mulailah untuk menganyam seperti menganyam sebuah tikar.
  6. Supaya tidak mudah terlepas, lakban pada bagian atas anyaman.
  7. Kemudian lanjutkan anyaman satu persatu sampai habis.
  8. Setelah proses diatas selesai, lakban semua anyaman (semua keseluruhan permukaan timbal balik).
  9. Buatlah empat buah lembar anyaman.
  10. Rangkaikan setiap sisi anyaman dengan lackban hingga membentuk sebuah kotak.
  11. Pasangkan tali pada bagian atas kotak dengan cara melubangi di kedua sisi tote bag.
  12. Untuk mempercantik, dapat ditempelkan aksesoris lucu.

Senin, 27 Januari 2014

Puding lapis buah segar







  • 1 bks agar agar bubuk putih
  • 1 sdm bubuk jelly tawar
  • 600 cc air
  • 100 gram gula pasir
  • 3 tetes pewarna merah
  • 300 gram daging buah naga, potong dadu
Bahan B :
  • 1 bks agar agar putih
  • 300 gram nenas
  • 600 cc air
  • 100 gram gula pasir
  • 1 sdm bubuk jelly tawar
  • 1 tetes pewarna kuning, optional
Bahan C :
  • 1 bks agar agar bubuk putih
  • 300 gram melon
  • 600 cc air
  • 100 gram gula pasir
  • 1 sdm bubuk jelly rasa melon dan bubuk essens melon
CARA MEMBUAT PUDING LAPIS BUAH :
  1. Bahan A : Campur agar agar, jelly, air, gula pasir dan pewarna. Masak sambil diaduk sampai mendidih. Masukkan buah naga, aduk sampai mendidih. Angkat. Tuang kedalam loyang.
  2. Bahan B : Blender nenas dan air sampai halus. Campur dengan gula pasir, agar agar dan bubuk jelly. Panaskan sambil diaduk sampai mendidih, angkat dan tuang ke atas puding A yang mulai mengeras.
  3. Bahan C : Blender melon dan air sampai halus. Campur dengan gula pasir, agar agar dan bubuk jelly. Masak sambil diaduk sampai mendidih. Angkat. Tambahkan essens melon. Aduk rata. Tuang ke atas puding B yang mulai mengeras.

Minggu, 26 Januari 2014

Terpukau

Aku memang belum beruntung
Untuk menjatuhkan hatimu
Aku masih belum beruntung
Namun tinggi harapanku
Tuk hidup berdua denganmu

Aku sempurna denganmu
Ku ingin habiskan sisa umurku Tuhan
Jadikanlah dia jodohku
Hanya dia yang membuat aku terpukau

Aku sungguh sangat bermimpi
Untuk mendampingi hatimu
Ku masih terus bermimpi
Sangat besar harapanku
Tuk hidup berdua denganmu

Aku sempurna denganmu
Ku ingin habiskan sisa umurku Tuhan
Jadikanlah dia jodohku
Hanya dia yang membuat aku terpukau

Denganmu aku sempurna
denganmu ku ingin habiskan sisa umurku Tuhan
Jadikanlah dia jodohku
Hanya dia yang membuat aku terpukau

Denganmu aku sempurna
denganmu ku ingin habiskan sisa umurku Tuhan
Jadikanlah dia jodohku
Hanya dia yang membuat
Hanya dia yang membuat aku terpukau